Anggota DPR Harap Pelayanan Hukum Indonesia Semakin Efisien

23-11-2021 / BADAN LEGISLASI
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Kurniasih Mufidayati usai Rapat Pleno Pengambilan Keputusan RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senayan, Senin (22/11/2021). Foto: Oji/Man

 

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Kurniasih Mufidayati menegaskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembentukan Pengadilan Tinggi hadir sebagai upaya negara membuka akses pelayanan hukum yang mudah dijangkau serta efisien untuk masyarakat Indonesia. Dengan terbuka akses pelayanan hukum, setiap individu akan memperoleh keadilan yang semestinya di mata hukum.

 

“Tiga rancangan undang-undang yang dibahas merupakan pengejawantahan dari kepastian hukum dari kepastian hukum yang diwujudkan dengan peraturan tertulis. Sehingga diharapkan dengan pembentukan tiga RUU ini bermanfaat untuk mereka yang mencari keadilan di wilayah hukum tersebut.” tutur Kurniasih dalam Rapat Pleno Pengambilan Keputusan RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senayan, Senin (22/11/2021).

 

Anggota Fraksi PKS itu mengakui bahwa saat ini pelayanan hukum belum maksimal sekaligus belum merata dirasakan di Indonesia. Akibat jarak tempuh menuju pengadilan tinggi yang sangat jauh, membuat proses peradilan menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, ia sepakat RUU tersebut berpotensi mewujudkan tata peradilan yang sederhana, cepat, dan ringan biaya bagi semua lapisan masyarakat.  

 

Tidak ingin RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi terhambat, dirinya menyampaikan sejumlah catatan agar RUU terlaksana sesuai harapan. Di antaranya, terkait dengan pemberntukan Pengadilan Tinggi Papua Barat, Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau, Pengadilan Tinggi Sulawesi Barat, dan Pengadilan Tinggi Kalimantan Utara diharapkan tidak mengalami kendala dalam proses eksekusi serta keberlanjutan perkara. Tanpa adanya pengaturan Mahkamah Agung akan berpotensi tidak tertanganinya kasus hukum yang sedang berjalan.

 

Selanjutnya, ia menekankan upaya teknis saat penyediaan sarana prasarana maupun pemindahan personel ke pengadilan tinggi baru yang dibentuk dapat dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung. Tidak hanya itu, Pemerintah Daerah juga mendorong proses pembesasan lahan untuk persiapan pembangunan pengadilan tinggi.

 

Demi ikthtiar mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Indonesia, mewakili Fraksi PKS, dirinya menyetujui tiga RUU Pembentukan Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, dan Pengadilan Tinggi Agama di beberapa provinsi di Indonesia. Ia berharap setiap stakeholder terkait turut mendukung RUU tersebut disahkan hingga diterapkan secara nyata. (ts/es)

BERITA TERKAIT
Peringatan Legislator Soal IUP untuk Ormas: Tambang Bukan Sekadar Soal Untung
30-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Edison Sitorus, menyoroti revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba)...
Revisi UU Minerba, Demi Kemakmuran Rakyat dan Penambangan Berkelanjutan
25-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Badan Legislasi DPR RI, Edison Sitorus, menyampaikan pandangannya mengenai revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU...
RUU Minerba sebagai Revolusi Ekonomi untuk Masyarakat Bawah
23-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Aqib Ardiansyah menilai filosofi dasar dari penyusunan RUU tentang Perubahan Keempat...
RUU Minerba: Legislator Minta Pandangan PGI dan Ormas soal Keadilan Ekologi
23-01-2025 / BADAN LEGISLASI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid mengapresiasi masukan yang disampaikan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) terkait...